Saturday, May 28, 2011

Menulis bagian Introduction (1)

Jumpa lagi dengan WaruBlog Writing Corner. Di episode kali ini, kita akan membahas tentang menulis bagian Introduction di suatu tulisan ilmiah. Yok langsung saja!

Hampir semua mahasiswa di kelas saya berpendapat bahwa bagian Introduction ini adalah bagian yang tersulit dalam tulisan ilmiah. Maklum, di bagian ini kita harus meyakinkan bahwa penelitian kita itu baru dan berguna. Untuk tujuan itu, bagian Introduction standar akan terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

1. Jelaskan bidang penelitian anda.
2. Ulas apa saja penelitian yang sudah dilakukan
3. Tunjukkan di mana penelitian perlu dilakukan
4. Tuliskan tujuan yang ingin dicapai penelitian anda
5. Jelaskan mengapa penelitian anda penting / berguna untuk dilakukan.

Biasanya tahap 2 akan mengambil porsi terbesar dari bagian Introduction. Ulas tahap 3, 4, dan 5 secara singkat saja. Ketiga tahap tersebut dapat dirangkum dalam satu paragraf.

Di episode ini kita akan bahas tahap 1, tahap2 lainnya (semoga) menyusul yak!

Tahap 1 adalah bagian perkenalan anda kepada pembaca. Biasanya tahap ini berupa funnel alias corong terbalik, di mana lebar di bagian awal dan semakin mengerucut di bagian akhir.

Pertanyaanya sekarang, harus selebar apa awal corong kita? Jawaban dari pertanyaan ini tergantung pada siapa pembaca tulisan anda. Sama seperti kalau kita ditanya, "Kuliah bidang apa?" Tergantung siapa yang bertanya, saya bisa menjawab "Saya mempelajari Instrumentasi dan kontrol" atau "Saya belajar tentang dinamika robot" atau bahkan cukup "Saya sekolah teknik." :D Demikian juga dengan tahap ini. Kalau anda akan mengirimkan ke suatu jurnal yang spesifik, misal IEEE Transcation on Robotics, berarti anda bisa mulai dengan lebih spesifik. Sebaliknya, kalau penelitian anda ternyata (menurut anda) super awesome dan layak masuk Nature, ya anda harus lebih banyak memberikan penjelasan latar belakang anda.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah tentang fakta yang diungkapkan. Usahakan apa yang anda tulis berada pada batas terluar pengetahuan pembaca. Maksudnya adalah, tulis sesuatu yang dipahami pembaca, tapi tidak usang. Ingat, anda ingin membuat tulisan anda terlihat penting kan? Misalnya anda menulis, "Dewasa ini mobil banyak dijumpai di kota besar." Itu sih nenek saya juga tahu. Basi!

Satu tips yang berguna: setelah anda selesai membuat tahap ini, coba hilangkan satu per satu kalimat awalnya. Adakah makna yang hilang? Kalau tidak, mungkin kalimat yang dihilangkan memang terlalu umum.

Oke, sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat.

Friday, May 27, 2011

What I Learned in Class Today

If somebody ask you whether the glass is half-full or half-empty, try answer with a serious face "The glass is twice as big as it should be."


#gagalfokus

picture by Tonieero

Wednesday, May 18, 2011

Kerennya Android

Oke, disclosure dulu: Saya adalah pemilik smartphone android, dan saya sangat puas dengan smarthphone saya :D

Akhir-akhir ini saya melihat bahwa smartphone berbasis android semakin lama semakin populer. Sebagai seorang techno-enthusiast, saya ikut berpikir, kira-kira apa ya yang membedakan dia dengan yang lain? Menurut saya, perbedaan mendasar adalah android OS bersifat Open Source, walaupun untuk menggunakan merek "android" harus mendapatkan sertifikat kompatibilitas dari google.

Terus kalau open source kenapa? Open source menyebabkan cepatnya para pembuat HP mengadaptasi android sebagai OS perangkat mereka. Ini membuat android menjadi "windows"nya smartphone secara de facto. Ironis, mengingat windows sudah jauh lebih dulu mengembangkan sistem operasi mobile. Terdapatnya OS standar de facto ini membuat para pengembang aplikasi tidak perlu susah-susah memport aplikasinya untuk berbagai tipe handset, cukup buat versi android. Analoginya di PC, tidak perlu membuat software untuk Dell, HP, Compaq, Acer, dsb, cukup buat software untuk windows. Akibatnya pertumbuhan aplikasi android sangat cepat. Pengguna yang merasa membutuhkan manfaat dari tersedianya berbagai aplikasi akan terdorong untuk memilih android. Itulah faktor pendorong utama kepopulerannya, menurut saya lho ya.

Mengapa adaptasi android di Indonesia tidak secepat di luar negeri? Hmm, kurang tahu juga. Tebakan saya adalah karena masyarakat kita penggemar keypad QWERTY, sementara (saat ini) model smartphone android yang tersedia ber UI touchscreen. Tapi dengan berjalannya waktu dan munculnya berbagai model smartphone android, popularitasnya pasti akan semakin meningkat.

Demikian menurut saya kenapa android populer, dan akan makin populer. Untuk para pegiat IT tanah air, semoga tidak kecolongan menangkap pasar baru android lokal kita.

Thursday, May 12, 2011

Null Hypothesis

Yak, episode keempat tentang Null Hypothesis (NH) inilah sebenarnya tujuan saya dalam menulis posting tentang unreal 'if' yang lalu. Untuk menerangkannya, saya akan mencontek hidup-hidup cara profesor saya menerangkan di kelas. Keren deh!

Ok, semua pada tahu kan game bawaan MS Windows yang namanya minesweeper? Minesweeper ini aturannya berdasarkan logika sederhana, cocok buat menerangkan NH. Apa? Belum tahu cara mainnya? ckckck, mau jadi apa kamu nak, hehe. Silahkan lihat aturannya di sini.

Sekarang, misal untuk kasus Gambar 1, di mana diketahui terdapat dua ranjau.


Gambar 1. Kondisi Minesweeper

Buat yang mengaku sering maen, pasti tahu dong ranjaunya di sebelah mana. Belum tahu? Oke, saya beri kesempatan..





sudah?





Ah terlalu lama! Jawabannya: ada di kotak a dan c. Belum mengerti juga? hadooh. Jadi, ada tiga kondisi yang harus dipenuhi dalam situasi Gambar 1:
1. Ada tepat 1 ranjau yang bertetangga dengan kotak d
2. Ada tepat 2 ranjau yang bertetangga dengan kotak e
3. Ada tepat 1 ranjau yang bertetangga dengan kotak f
Sudah paham? bagus2 :p.

Sekarang bisakah kalau anda diminta untuk menerangkan kenapa ranjaunya ada di kotak a dan c?

Memang ada berbagai cara, tapi cara termudah adalah dengan menerangkan bahwa tidak ada ranjau di kotak b. Pertama, kita susun hipotesis bahwa ada ranjau di kotak b. Kemudian kita uji hipotesis tersebut. Setelah diuji, ternyata hipotesis kita salah. Artinya, tidak ada ranjau di kotak b. Maka, ranjau ada di kotak a dan c!

Metoda yang digunakan tersebutlah yang dinamakan dengan NH. Yaitu menyusun hipotesis, katakan hipotesis A, dan melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa hipotesis A adalah salah. Maka yang benar adalah hipotesis bukan A! Jadi, sejak dahulu sekali para ilmuwan menyadari bahwa jauh lebih mudah membuktikan bahwa sesuatu itu salah daripada membuktikan bahwa sesuatu itu benar. Memang, nyalah-nyalahin itu memang paling gampang!

Kembali ke kasus minesweeper tadi, di bawah ini adalah jawaban yang diberikan oleh profesor saya di kelas. Perhatikan bagaimana unreal if dipakai dalam NH. Jawaban saya sendiri masih jauh lebih panjang dan tidak efektif, malu kalau dipajang, hehe. Ok, silahkan disimak, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di episode berikutnya! ;)

If b were a mine, either a or c would also be a mine. However, if a and b were mines, the first condition would be violated. Likewise, if b and c were mines, the third condition would be violated. Therefore, b can not be a mine. So the correct solution is a and c.



clear and concise!

Tuesday, May 10, 2011

Unreal 'If'

Well, well, well. Tak terasa sudah episode ketiga dari Warublog Writing Class! Berbeda dari dua episode sebelumnya, episode kali ini saya ingin membahas tentang sebuah grammar. Tapi tenang saja pemirsa, grammar yang satu ini berguna sekali dalam penulisan karya ilmiah, yaitu unreal 'if'.

Unreal 'if' adalah struktur untuk menyatakan pengandaian yang tidak nyata. Misalnya dalam Bahasa Indonesia begini: "Kalau saya tidak peduli, saya sudah tinggalkan kamu sejak tadi." Kenyataannya adalah: saya peduli, maka saya tetap di sini (#eaaa, hehe). Dalam kalimat tersebut maksud bahwa pengandaian tersebut tidak nyata disampaikan dengan keterangan waktu lampau dalam frasa utamanya (sejak tadi).

Karena Bahasa Inggris mengenal tenses, penyampaian makna tidak nyata-nya harus mendapat perhatian. Kita menyatakan ketidaknyataan dengan mendorong tenses kata kerja dalam frasa kondisi satu tingkat lebih 'lampau' dari tenses aslinya. Dengan kata lain, present tense menjadi past tenses, past tenses menjadi past perfect.

Ada beberapa skenario unreal 'if' ini:
1. Kondisi present mempengaruhi present (future)
2. Kondisi past mempengaruhi present (future)
3. Kondisi past mempengaruhi past
4. Future Ifs

Kata sambung yang biasa jadi digunakan dalam frasa utama present tense adalah could, would, should,


Lalu, di mana pentingnya unreal 'if' ini dalam kalimat ilmiah? Grammar ini sangat berguna untuk menuliskan apa yang disebut dengan Null Hypothesis. Tentang Null Hypothesis, akan dibahas dalam episode selanjutnya ;)

Drop comments for any question! C u :D


Saturday, May 07, 2011

Tentang Idealisme

Sering orang bilang, "Hidup itu harus punya idealisme!". Tapi, apa sih sebenarnya idealisme itu?

Kalau menurut KBBI daring:

ide·al·is·me /idéalisme/ n 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg dianggap sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dng kenyataan
Err,, jadi? Kalau ngerasa bingung bacanya, sama, saya juga bingung, hahahhaa.

Menurut saya sih, idealisme itu adalah pandangan kita soal bagaimana seharusnya keadaan berjalan. Err, bingung juga? Hahaha susah ngindonesiainnya. Maksudnya: "our view about how things are supposed to be" . Bukannya ga cinta tanah air atau begimana, kadang saya lebih gampang mengekspresikan ide dalam bahasa inggris.

Jadi misalnya, kalau masuk bis transjakarta kamu berpendapat bahwa kita seharusnya antri dan menghormati orang yang datang sebelum kita, nah! Itu idealisme!

Benar, idealisme tidak harus yang besar-besar, tapi dimulai dari cetek2 dulu juga tidak apa-apa. Tidak apa-apa pula kalau kita belum bisa melaksanakan idealisme kita. Yang penting, selama kita masih berpikir bagaimana yang seharusnya, itu sudah bagus. Jangan asal "ah, biasanya juga gini". Kalo kata orang, "Only dead fish goes with the flow."


Mumpung lagi ngomong idealisme, saya mau curhat tentang idealisme ultimate saya. Menurut saya Indonesia seharusnya menguasai teknologi yang mumpuni, sehingga tidak harus memperkosa kekayaan alamnya seperti sekarang hanya untuk mengisi perut rakyatnya. Saya sepakat kekayaan alam itu harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan kita. Cuma sebisa mungkin kita buat nilai tambah sebesar2nya. Untuk itulah kita perlu yang namanya SDM yang mumpuni, tsaaah.

Ok demikianlah. Jadi, apa idealisme kamu? Share dong, baik yang kecil maupun yang besar :)

Thursday, May 05, 2011

Evaluasi Paragraf

Hai2! Jumpa lagi dengan saya di WaruBlog English Corner :D.

Oke, jadi misalkan kamu sudah membuat sebuah paragraf. Tentu sudah oke dong menurut kamu? Hoho, mari kita cek lagi secara sistematis.

Oh, sebelum mulai, saya ingin berbagi sesuatu yang dosen saya katakan di kelas technical writing saya: belajar menulis teknis itu berbeda dengan belajar grammar! Tujuan belajar grammar adalah,, well,, mempelajari grammar yang benar sebanyak-banyaknya (duh!), sedangkan tujuan belajar menulis teknis adalah, mempelajari langkah-langkah sistematis untuk menulis teknis. Kadang-kadang dalam technical writing, tidak apa-apa menulis dengan grammar yang tidak 100% legal. Yang penting clear dan concise!

Ok, back to topic. Langkah-langkah untuk mengevaluasi paragraf yang dibuat adalah:

1. Perhatikan struktur paragrafnya.
Apa tujuan paragraf yang ditulis? Apakah jenis paragrafnya, apakah paragraf deskripsi, sebab-akibat? Cek juga logika antar kalimatnya. Misalkan, kalau menulis dengan pola umum -> khusus, pastikan urutannya benar.

2. Cek soal pengulangan "noun" alias Noun Repetition (NR)
Kita sering mengulang2 suatu "konsep kata benda" atau "noun concept" dalam satu paragraf dengan kata yang berbeda-beda. Pastikan perbedaan ini tidak membingungkan pembaca. Untuk noun concept yang kompleks, misalkan yang berupa frasa yang panjang, tidak perlu disebutkan secara lengkap bila ingin diulang. Hal tersebut malah akan membingungkan pembaca. Misal:
The all new Mercedes car which can go 0-60 mph in 3 seconds is very attractive. The car was introduced in Bandung International Motorshow last week.

3. Terakhir, baru cek dengan 4 aturan yang disebutkan pada post pertama.

Urutan pengecekannya harus seperti itu. Percuma bila kita mencoba memperbaiki pargraf menggunakan 4 aturan kalau logika paragrafnya ngaco. Jadi jangan dibalik2 yak!

Bonus tips:
Kata "respectively" hanya digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua daftar noun dengan jumlah item yang sama. Misal: The composition of sugar, flour, and air within this snack are 10%, 20%, and 70% respectively. Selain untuk fungsi tersebut, jangan gunakan kata respectively, ok ;)

Ok, sekian dari saya, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di episode berikutnya :D

p.s. ya ya, saya masih utang janji untuk menerangkan soal 4 aturan dengan detail. Saya masih mencari cara yang pas untuk menerangkannya dalam bahasa Indonesia. Sulit ternyata.