Showing posts with label Life in Korea. Show all posts
Showing posts with label Life in Korea. Show all posts

Thursday, January 24, 2013

Pulang!

Saya sudah pulang! Tepatnya tanggal 16 Januari kemarin. Ah rasanya campur aduk, senang dan sedih. Jadi saya mau bagi-bagi foto di perjalanan aja kemarin.

Saya pergi ke Bandara Incheon dari Pohang dengan menggunakan bus malam. Nah, di sebelah terminal busnya ada sebuah shopping mall tempat saya biasa belanja keperluan sehari-hari. Namanya 그랜드 애비뉴 (Grand Avenue). Dalamnya ada toko-toko baju, food court, dan yang terpenting supermarket HomePlus.


Yak, sudah di dalam bus. Busnya berangkat jam 02.30 pagi. Beruntung berangkatnya diantar teman sekamar saya pakai mobilnya, jadi tidak perlu pesan taksi dulu. Sampai di bandara sekitar 07.30, matahari baru terbit, dan mulai ada butiran salju turun. Uh oh.


 Benar saja. Saat waktunya boarding, salju sudah menutupi landasan.

Pesawatnya menggunakan A330. Kebetulan dapat kursi di jendela dekat sayap. Duduknya bersebelahan dengan orang Korea. Kalau melihat keluar, terlihat sayapnya tertutup salju. Waduh.
Supaya bisa terbang, salju yang menempel di badan dan sayap pesawat harus dibersihkan dulu. Deicing istilahnya. Masalahnya, alat untuk deicing ini terbatas, jadi pesawat-pesawat yang mau tinggal landas harus antri dulu. Akibatnya penerbangan tertunda selama dua jam lebih. Pesawat Garuda saya antri di sebelah pesawat Air France. Lucu juga lihat pesawat-pesawat ini antri. Bayangkan saja pesawat sekelas A330 jalan beriringan di landasan, seperti mobil yang antri di kemacetan.

Akhirnya sampai juga! Penerbangan terhitung lancar walau beberapa kali masuk turbulensi. Wuih, kaget pas sampai terminal 2(D/E? lupa). Cakep amaat. Lantainya pakai karpet, dan rapi walaupun masih perbaikan. Cocoklah jadi pintu gerbang Indonesia.

Antrian imigrasi bisa dilewat berkat imigrasi on board di Garuda. Jadi di pesawat tadi ada petugas imigrasi yang mengurus semua keperluan imigrasi penumpang, termasuk visa on arrival. Penumpang yang sudah lolos diberi semacam kartu bebas imigrasi. Nanti di darat tinggal menyerahkan kartu bebas imigrasi ini ke petugas darat. Nice! Ngomong-ngomong si penumpang Korea yang duduk sebelah saya tadi kesusahan isi formulirnya. Lamaa banget isinya. Buka-buka kamus, terus pakai pulpennya macet segala. Akhirnya saya coba bantuin deh. Biar kesannya orang Indonesia baek getoh. Habis itu dia bilang "terimakasi" belepotan, hahaha. Tapi terbayang kalau banyak orang yang kesulitan isi formulir seperti bapak ini. Berapa panjang antriannya. Membantu sekali deh immigration on board itu.

Setelah sekitar 30 menit menunggu bagasi, saya langsung lewat custom. Eh ternyata distop. Ada barang yang dicurigai sebagai onderdil di kopor saya. Ternyata eh ternyata, itu cangkir teh logam saya, hahaha. Pertama kali disuruh buka koper di bandara. Tidak  apa-apalah, artinya petugasnya kerja benar toh? Setelah jelas, saya langsung dipersilahkan pergi kok.

Keluar terminal, celingak celinguk cari travel. Ternyata saya salah pintu keluar, jadi langsung ke arah parkiran. Pas jalan ke sisi yang benar, banyak ditawari travel omprengan. Ah mending engga deh, soalnya dengar-dengar Jakarta banjir. Kalau tiba2 si travel nurunin saya di jalan gimana coba.

Akhirnya naik Cipaganti yang pool to pool. Ternyata sekarang travel punya semacam terminal khusus ya? Waktu saya berangkat dulu belum ada. Satu lagi tanda kemajuan. Petugas travelnya nganterin saya dan ngedorongin troli koper saya, gut service. Saya juga dioper ke travel yang lebih awal dari bookingan saya. Tapi ternyata travel yang lebih awal itu terlambat berangkat, penumpangnya sudah ngedumel saja, hahaha.

Dan firasat saya benar. Macet saja saudara-saudara. Tidak  apa-apalah, sekalian kangen-kangenan sama Jakarta. Jadi bisa ngobrol banyak juga sama penumpang  di sebelah. Bapak-bapak yang baru pulang dinas dari Palembang. Dia kerja di kantor penyalur tenaga outsource. Kerjanya terbang-terbang terus keliling Indonesia. Maklum, kantornya punya cabang di mana-mana. Di KM 57, travel saya berhenti di checkpoint-nya. Saya turun, cari teh botol. Meni sono kana teh botol teh. Eh harganya 7000 rupiah. Mahal sekali! Akhirnya diganti jadi tahu sumedang aja. Lumayan, obat kangen dan lapar.

Lima setengah jam dari bandara, akhirnya si travel keluar juga dari gerbang Pasteur. Langsung lanjut taksi, dapatnya Gemah Ripah. Dari obrolan sama sopirnya, baru tahu, ada juga shift sopir taksi yang selang-seling sehari-sehari, tapi sekali bawa langsung 24 jam. Wew. Biar ga habis waktu di jalan katanya. Benar juga sih. Finally, home sweet home!





Tuesday, January 08, 2013

2013/26/S2

Whew! January is always a big month for me. This year make it more so. I defended my master thesis in December and will be going home this January, Woooho! Alhamdulillaah. This week, I also had my 26'th birthday *gasp*. And we just have the new year behind us. I think this is a good time for reflection, not only for the past year but also since I went to pursue my study in Korea. Here is some major lesson that I get, outside my research, of course.

1. Give yourself some break
You are just a human being. A mere mortal with limited time, capability and energy. Thus, you are prone to failure. When you do fail, there's no need to be so hard on yourself. It's natural. You can throw so many hours at your work but if you don't have any more energy, it would not yield anything meaningful. In fact, it can be harmful as you could make unnecessary mistakes, resulting in reworks. Do your best in your work, but when it's time to call it a day, shutdown and relax.

2. Prioritize
Well, since you only have limited energy, you need to be selective about what you are going to spend it for. This is where you make your choice about what is important for you, and what's not (ahem, dial down the drama please). And what's important might not necessarily productive economically. But when you choose to do something productive, choose an activity that can deliver most effect per energy spent. You know, the pareto principle. For example, you might feel productive rearranging your room the whole day, or reading a productivity blog, but what about that term paper laying around?

3. Think long term
This year, I gained a new hobby. Running. Endomondo recorded that I had run for more than 160 km in 2012. Maybe it's not much for some people, but I'd never thought i'd be able to run that far. My target was just to be able to run 10 km in one go. It's already a stretch target to me, mind you, since at the beginning of the year running 3 km will leave me half dead. So I run regularly, increasing the distance and speed little by little. The result, before winter comes I can cover 10k under one hour. Slick huh? Well the secret is to do it step by step. In the beginning of my training, I often get impatience and push my myself way over my limit. I'd get good result that day, but then I'd be crippled for more than a week, not able to do any exercise whatsoever. So just do it little by little, step-by-step. As long as you keep yourself moving in the right direction.

4. You'll miss a lot of things, and that's okay
To do what's important, you have to give up many things. Learn to say no. You don't have to go to every gathering. And that volunteering will go just fine without you (your ego might say otherwise, but believe me on this). Every body has their role in this world, play yours well, and let other play theirs.

5. You are not alone
There are some who miss you. Some who want to help you. Some who need your help. Thus, don't forget to   turn your head away from your work once in a while and look around.

6. The world is just awesome!



Sunday, December 30, 2012

Student Fare dari Garuda Indonesia


Tak banyak yang tahu, Garuda Indonesia mempunyai kebijakan untuk memberikan harga khusus bagi penumpang yang berstatus pelajar/mahasiswa. Selain harga khusus, penerbangan dari Seoul juga akan mendapatkan bagasi sebanyak 40 kg, bertambah dari kapasitas normal 30 kg.
Untuk mendapatkannya, pertama persiapkan scan/foto dari  student certificate, surat yang menyatakan bahwa anda adalah pelajar dari suatu kampus. Sekalian siapkan juga scan paspor anda. 
Hubungi call center Garuda di Seoul pada nomor 027-732-0924. Cek harga pada tanggal keberangkatan anda. Lalu sebutkan bahwa anda adalah pelajar dan ingin mendapatkan student fare. Voila! Petugas akan memberikan harga yang lebih murah.
Bila anda mengissue tiketnya, petugas akan meminta nama, nomor telepon di Korea, dan email anda. Anda bisa juga menyebutkan nomor Garuda Frequent Flyer bila punya. Selanjutnya itenerary perjalanan beserta cara membayar akan dikirimkan ke email anda. Anda juga akan diminta untuk mengirimkan scan paspor dan student certificate sebelum membayar. Pengiriman bisa via email atau fax, sementara pembayaran bisa melalui kartu kredit atau transfer bank yang lebih mudah.
Setelah membayar, e-ticket akan dikirimkan pada Anda. Jangan lupa print e-ticket Anda pada hari keberangkatan. Selamat berperjalanan!

Garuda Blues

Sunday, September 23, 2012

Penampilan itu penting!

Satu hal yang saya amati dari orang Korea adalah, mereka sangat memperhatikan penampilan, baik laki-laki dan wanita. Soal cerita banyaknya perempuan Korea yang operasi plastik itu memang benar, paling tidak untuk daerah sekitar mata. Para lelaki juga menjaga supaya kulit mereka tidak hitam dan kasar. Saat saya mengobrol dengan teman Korean saya, dia bilang sih karena orang Korea banyak menilai orang berdasarkan penampilan. Saya sendiri selama ini tidak terlalu memperhatikan penampilan. Kalau lihat saya pakai baju yang bagus, besar kemungkinan bahwa itu adalah pemberian orang, hahahha.

Suatuh malam di lab, teman saya, seorang Korea bertanya, "Taufiq, do you know about flash mob ?" Rupanya dia lagi lihat-lihat video flashmob. "Sure, do you want to see a flashmob video from my hometown?" .Terus saya kirimi lah dia link video ini:

Selesai menonton, reaksi teman saya itu sungguh tidak saya kira. "Taufiq, apa Indonesia lebih maju dibanding Filipina dan Vietnam?". Belum sempat saya menjawab, teman saya dari Vietnam nyamber, "Iya, Indonesia itu paling powerful di SE Asia". "Really?" kata teman Korea saya tak percaya. Well, karena ada benarnya ya saya nyengir aja dan nanya balik, "Kenapa emang?" ."Fashionnya kelihatan modern, dan jalanannya bersih". Well, itu Bandung, so we got fashion alright :p, dan itu Dago, tempatnya memang relatif bersih. Satu lagi yang dikomentarin adalah soal beragamnya rupa orang di video itu. Yaa kalo dibandingin sama di Korea sih ya jelas kelihatan macam-macam ya.

Menarik juga bahwa jalan yang bersih itu bisa jadi indikator majunya suatu negara. Artinya kemajuan suatu negara itu memang tergantung dari budaya orang-orangnya ya. Budaya bersih, budaya antri. Dan kalau soal itu, sedihnya kita memang masih belum maju. Dari laporan pandangan twitter kemarin, banyak teman saya yang ngomel-ngomel karena para #KelasMenengahNgehe yang mampu beli tiket konser SMTown Jakarta saja masih seenaknya buang sampah sembarangan.

Tampaknya teman saya teman saya tadi masih penasaran. Dia langsung nyuruh teman Korea saya yang lain buat me-naver ekonomi Indonesia. Jengjeng! Dan muncullah besarnya ekonomi kita yang cuma satu peringkat di belakang Korea Selatan, hehehe. Sayangnya kita perlu jumlah orang lima kali lebih banyak dari Korea, tapi ya semua butuh proses lah. "Wow, I never thought! Taufiq! This is because of you! Wear better clothes!" 

Hahahha, baiklaaaah.



  



Friday, July 06, 2012

Tutorial: Mencari Jalur Transportasi dengan Naver

Mesin pencari Naver bisa digunakan untuk mencari arah seperti GoogleMaps. Untuk daerah di Korea, arah yang diberikan lengkap dengan petunjuk bus untuk ke sana. Kelemahannya adalah kita harus menggunakan bahasa Korea.

Caranya (klik gambar untuk memperbesar):
1. Buka website naver: http://www.naver.com/
2. Ketikkan "길찾기" (=arah) di kotak pencarian, lalu tekan enter
3. Naver akan membuka halaman pencarian arahnya, seperti terlihat pada gambar. Terdapat dua kolom untuk memasukkan, asal di kolom di sebelah kiri dan tujuan di sebelah kanan.

4. Masukkan tempat keberangkatan dalam bahasa Korea ke kolom 출발지 (=asal) di sebelah kiri dalam bahasa Korea. Misalnya 포항공대 (=Postech). Nanti akan muncul pilihan yang berkaitan dengan tempat yang dimasukkan.
5. Masukkan tempat tujuan dalam bahasa Korea ke kolom 도착지 (=tujuan) di sebelah kiri kanan, juga dalam bahasa Korea. Misalnya 죽도시장 (=Pasar Jukdo). Pilih juga dari pilihan yang muncul.
6. Klik tombol di bawah kolom untuk moda transportasi yang dikehendaki, dari kiri ke kanan:  자동차 (mobil), 버스/지하철 (bus/subway), 자전거 (sepeda),  도보 (jalan kaki).
7. Akan muncul rute yang tersedia, juga pilihan rute alternatif, seperti pada gambar
8. Tersedia juga fitur untuk melihat suasana jalan (mirip fitur StreetView Google). Klik tombol 거리뷰(roadview) di sebelah kanan gambar di atas, lalu klik pada ruas jalan yang terlihat dalam peta. Akan muncul panorama jalan yang dipilih. Pengguna lalu dapat menggunakan panah navigasi untuk menyusuri dan melihat suasana sekeliling jalan. Gambar di bawah memperlihatkan suasan jalan di depan Pasar Jukdo.



Demikian, semoga bermanfaat!

Tuesday, April 10, 2012

Sunday, August 07, 2011

Ramadhan Kimchi

Halo semua! Wah, ngga kerasa sekarang sudah seminggu memasuki bulan Ramadhan. Pertama tolong saya dimaafkan atas segala kesalahan. Semoga Ramadhan kali ini menjadikan kita manusia yang lebih baik dan dekat dengan Allah. AMIIIIN!

IMG_5899

Oke, sekarang mau cerita tentang gimana rasanya puasa di Korea. Yah walaupun tahun 2008 kemarin sempat puasa dan lebaran di Jepang, bulan puasa kali ini tetap terasa spesia. Kenapa? Well, salah satunya adalah Ramadhan kali ini jatuh pada musim panas XD. Untungnya Korea, terutama kota saya, Pohang, tidak terletak di utara-utara amat. Jadi puasanya tidak sepanjang teman-teman di Eropa misalnya. Di sini Subuh sekitar jam 3:50 sementara magrib sekitar jam 7:20.

Perbedaan lain, di Pohang orang Islam masih jauh lebih sedikit dibanding waktu saya di Osaka. Di Osaka mulim Indonesia saja mungkin sudah 50 orang. Di Pohang? Baru saya sendiri :), ada yang mau menemani di sini?

Untuk sahur, biasanya saya menyiapkan sendiri dan tidak beli. Kebanyakan sih saya malakin teman saya Astri yang hobi masak (untuk menghemat), hehehe. Beruntung saya tinggal di apartemen, jadi tersedia kompor untuk memasak (baca: menghangatkan) makanan saat sahur. Tapi berhubung teman seapartemen saya ngga puasa, tetap ngga bisa heboh2 di dapur. Hormatilah orang - orang yang tidak berpuasa. pesan buat teman-teman di tanah air *wink*.

Buat berbuka, pilihan cukup terbuka. Saya bisa pergi ke pasar di pinggir kampus untuk cari makan atau pulang dulu ke apartemen. Sayangnya biasanya jam-jam segitu di cafetaria kampus menu ikan-ikanan sudah habis, sisa salad dan babi-babian saja, hidih. Well, kadang-kadang kita juga diundang makan untuk berbuka puasa sama muslim2 di sini. Makanan gratis? Ngga nolak lah ya, hehehe.

Oh, soal Tarawih! Alhamdulillah, walaupun cuman belasan orang, kita para muslim di sini diizinkan memakai satu ruangan asrama internasional untuk solat tarawih. Well, karena jadwal kerja saya, cuma bisa gabung tarawih berjamaah saat weekend doang. Lumayan mengobati kangen masjid di kampung.

Sip, sekian dulu cerita dari saya. Selamat puasa semua, yang lancar yak! :D

Photo from pikopita's photostream

Monday, July 25, 2011

Kirim Barang dari Korea

Suatu hari, seorang rekan mengirimkan email berikut ke milis PERPIKA:

Apa kabar?
sy mau tanya apa ada yg punya rekomendasi untuk jasa kirim barang dlm jumlah besar ke Indonesia yg murah? tidak terlalu cepat juga tdk apa2. Selama ini saya kirim paket pakai EMS memang sampai ke indonesia kurang lebih seminggu. Tapi 1-2 kg saja sudah 30 rb won. Sy berencana mau mengirim buku2 n barang2 yg cukup banyak termasuk buku2. Pasti jauuuh lebih berat daripada paket tsb. mohon pencerahanya.

Tak beberapa lama kemudian, wuih, berbondong2 balasan muncul dari teman-teman yang lain, sampai akhirnya problem solved! masalah terselesaikan! Nah, saya pikir, sayang banget nih kalau kumpulan email ini terkubur begitu jadi. Oleh karena itu, saya kemudian berinisiatif sedemikian sehingga tercipta lah intis sari dari percakapan milis tersebut, seperti tercantum di bawah:

1. Untuk kiriman cepat bisa dengan Express Mail Service. Hanya saja biayanya mahal. Kirim 1-2 kg saja sudah KRW 30 ribu

2. Bila waktu leluasa, bisa dikirim lewat laut. Namanya Surface Parcel. Untuk biaya bisa dilihat di website pos korea. Indonesia masuk zona 2. Menurut pengamalan beberapa orang, barang akan sampai dalam 1-2 bulan.

3. Di Indonesia, barang akan diantarkan ke rumah asal alamat tujuan jelas. Lebih baik dilengkapi juga dengan nomor telepon. Pengalaman dikenakan sejumlah biaya per box (berkisar Rp. 10 ribu). Tetapi ada juga yang pengalaman resinya diantar ke rumah dan diminta untuk di ambil di kantor pos.

4. Untuk meminimalisir resiko kehilangan barang, cantumkan daftar barang yang dikirim beserta kuantitasnya sedetail mungkin. Tempelkan pada boxnya dan lakban bening, agar terlindungi dan tidak mudah dilepas.

5. Untuk lebih menjaminkan dan melancarkan administrasi di Indonesia, bisa minta surat pengantar dari kedutaan. Kopi suratnya disertakan dalam pengiriman. Contoh suratnya seperti ini:


Sekian info yang berhasil saya kumpulkan. Belum pernah saya coba sih, tapi moga2 bisa ada gunanya nanti.

Oh, sekarang hari pertama puasa! Selamat berpuasa bagi yang menjalankan, semoga bulan ini membuat kita menjadi lebih baik dan tergolong orang2 yang mendapat kemenangan. Mohon maaf kalau ada salah ya.

Saturday, July 16, 2011

Buat yang mau ke Daejeon dari Pohang.

Yang mau perlu ke Daejeon dari Pohang ke Busan dengan bus ekspres, ini jadwalnya. Bulan Mei 2011 sih ini masih bener :p

Saturday, April 16, 2011

Cherry Blossom

Yak, tahun ini saya akhirnya pertama kali bisa melihat sakura secara langsung. Yah, di sini bukan sakura sih namanya, tapi 벚꽃 (Beot kkot).

Di budaya Jepang (dan ditularkan ke korea), melihat sakura jadi acara yang rutin tiap tahun. Sakura dipandang sebagai cerminan kehidupan manusia yang rapuh, singkat, dan,,, indah. Awalnya saya bingung, iya sih,, bagus. Tapi itu kan pohon. Kalo dari kecil udah liat ya pasti udah ngga aneh lagi. Kecuali kalo macem awa yang turis ndeso ini :p.

Tapi melihat sakura yang berguguran setelah cuma seminggu mekar, rasanya saya cukup mengerti.

"berapa kali lagi ya saya masih bisa melihat mekarnya sakura?"

Sunday, March 06, 2011

Soal Keresek

Salah satu hal unik yang saya dapatkan di Korea adalah, bahwa ternyata supermarket di sini tidak menyediakan kantong plastik untuk para pengunjungnya. Lalu bagaimana dong cara membawa belanjaannya? Yaa, umumnya pengunjung membawa sendiri tas dari rumah. Kalau terlanjur tidak membawa, supermarket menyediakan tas kertas yang bisa dibeli dengan harga 400 won (sekitar Rp. 4.000,00), lumayan juga. Bila membeli dalam jumlah banyak, disediakan kardus2 gratis kumplit dengan lakbannya yang bisa digunakan untuk membawa barang. Rupanya inilah kebijakan untuk menekan jumlah penggunaan kantung plastik.

Memang berapa sih jumlah keresek yang bisa dihemat? Woh, sangat banyak pemirsa. Ini pertama kali saya sadari saat ngekos di Jakarta. Di kos2an saya minimal pergi ke betamart (bukan nama sebenarnya) satu kali dalam sehari, untuk membeli air minum. Setiap pergi ke sana, selalu pulang dengan satu kantung plastik (alias keresek). Karena kebiasaan di rumah, saya selalu menyimpan keresek yang tidak dipakai, tidak langsung dibuang. Tak ayal *cailah* dalam waktu sebulan saja keresek sudah menggunung di pojok2 ruangan kamar saya yang mungil namun asri itu.

Kenapa penggunaan keresek harus dikurangi? Wah ini sih bukan rahasia umum: plastik itu susah terurai. Jadi sampah plastik bakal numpuk di mana-mana. Daripada pusing-pusing memikirkan bagaimana pembuangannya, lebih baik dikurangi sejak awal pemakaiannya toh? Selain itu, tahukah anda, darimana keresek dibuat? Dari minyak pemirsa! yoi, jangan salah, yang anda tenteng2 tiap hari itu dibuat dari fosil berusia jutaan tahun yang lalu. *semoga bikin tambah merasa bersalah*

Kira2 kalau kebijakan ini diterapkan di Indonesia bisa ngga ya? Saya bilang sih kenapa engga? Negara-negara lain sudah banyak yang menerapkan, mulai dari Cina sampai UAE. Saya sendiri, sejak menggunungnya kantong keresek di kos2an, selalu membawa kantong sendiri kalau belanja ke betamart. So it's possible!

Sunday, February 20, 2011

Korea, Kesan Pertama

1. Canggih! Yah, namanya juga negara maju. Vending machine ada di mana-mana. Layar informasi pake touchscreen segede naga gaban. Bisnya ada GPSnya, terus keknya terkoneksi ke internet. Lha di halte bisnya bisa ketauan bisa nomer berapa sedang ada di mana dan kira2 berapa menit lagi nyampe. Internet wus2 lah ya jelas.

2. Disiplin berlalulintasnya masih ga bagus gw bilang. Lampu merah diterobos. Klakson di mana-mana. Batas kecepatan dilanggar. Bis nyetir ala kopaja. Nyebrang sembarangan. Gitu deh. Untung masih ga banyak mobil

3. Telpon umum ada di fasilitas2 umum, macam terminal dan airport. Gw selalu heran dengan fakta ini. Secara semua orang udah punya HP, pasti jarang banget tuh yang pake. Tapi emang berguna banget kok buat perantau macam kita ini.

4. Cewe2nya sakti2! Cuaca 5 derajat C aja kuat pake legging doang! Udah gitu pake high heels pulak. Gak takut jatoh apa jalan licin kek begini. Awak aja yang pake safety shoes masih ngeri LOL

5. Rasanyaaa muka orangnya mirip semua, hahaha. Jadi susah ngapalin orang yang baru kenalan.

6. Daerahnya bergunung2! Ntah daerah lain ya, tapi sepanjang perjalanan dari Incheon Airport sampe ke Pohang ini jalannya naek turuun terus. Terus sepertinya cuacanya sering ga bagus. Di web kampus ada tulisan soal cuaca yang bisa ganggu penerbangan, dan waktu mau masuk Incheon kebetulan pesawat gw kena turbulensi, hwek.

Yak demikianlah yang tertempel di benak saya selama 3 hari ini di Korea. Sori belum ada gambarnya, maklum ga bawa kamera atau HP. :D