Sunday, September 17, 2006

Tentang Mati, Kawan!

Hari ini Aku bangun tengah malam. Di atas ranjang, dengan punggung yang basah oleh keringat (pyuh, panas banget yak!) terpikirkan olehku berbagai macam hal. Tiba-tiba, dari berbagai pemikiran yang datang dan pergi, Aku berpikir tentang mati. Ya, tentang kematian kawan.

Well, bukan soal apa-apa sih. Aku berpikir tentang cara-cara mati yang keren. Beberapa yang terpikir di antaranya: Pemadam kebakaran yang mati setelah menyelamatkan ibu-anak yang terjebak kebakaran, itu keren. Kematian Steve Irwin, itu keren. Terus aku teringat kata-kata Pak Yanto, seorang alumni TF yang ngisi satu sesi kuliah manajemenku, dalam sebuah kuliah yang menurutku amat sangat keren sekali (kuliah teknik kok malah seneng manajemen, piye iki!): "Kalau mau sukses, kita harus berpikir ke depan. Nanti mau kerja apa. Kalo mau bisnis, mau bisnis apa. Bahkan 2 x 1 kita pun harus kita pikirkan. Jangan mau mati gitu-gitu aja."

Terus Aku berpikir, kalau Aku, mau mati gimana? Kalau Aku mati sekarang, gimana? Wah, setelah berpikir cukup lama, aku gak bisa menemukan cara buatku yang sekarang untuk mati dengan keren. Kalo mau mati konyol sih gampang! So, Aku sampai pada kesimpulan, Aku harus bekerja lebih giat lagi, supaya kalau suatu waktu disuruh mati sama Allah, bisa mati dalam keadaan yang cukup keren! hehehe. Tiba-tiba lagi (serba tiba-tiba ya Aku, =P) Aku ingat, belom solat iSyaaaaa.. ya ampuuun! Langsung bangun deh, solat, terus berdo'a:

"Ya Allah, berikanlah Aku kematian yang baik, setelah kehidupan yang baik, amiiin"

1 comment:

gaussac said...

Tambahan...dalam keadaan khusnul khatimah, dalam keadaan islam. Amin