Menyambung tulisan sebelumnya, saya pergi ke Tokyo dari Osaka menggunakan bus malam. Di bus, saya berkenalan dengan dua orang, 1 orang bule, Michael, lupa dari mana, satu lagi dari Osaka, Tatsuo. Si Michael ini sudah backpacking keliling dunia, selama setahun! Waktu tahu kalau saya dari Indonesia, dia langsung cerita dengan semangat: " Oh, Lombok is very beautiful!". Saya sih nyengir-nyengir, saja. Belum pernah ke sana soalnya :p
Tak terasa, 9 jam perjalanan terlewati (saya tertidur soalnya, hehe) dan sampailah saya do Tokyo! Bus berhenti di depan stasiun Tokyo, yang waktu itu sedang diperbaiki. Kebetulan juga stasiun ini terintegrasi dengan stasiun subwaynya.
Clingak-clinguk, waduh, ke mana lagi ya. Terus ngebalik badan, OH! ternyata tepat di depan stasiun ini ada imperial palace! Hehe, sebenarnya tadi si Tatsuo udah cerita kalau di dekat stasiun Tokyo itu objek wisata terkenal, cuma karena bahasa Jepang pas-pasan, saya manggut-manggut saja sambil pura-pura mengerti. Hahaha.
Layaknya kastil jaman dulu, istana ini dikelilingi sungai/parit sebagai bagian dari pertahanan. Ini foto dari taman luar imperial Palace, tempat tinggal Kaisar Jepang! Yang putih itu bukan kastilnya lho! itu cuma outpost yang ada di pojok-pojok taman. O ya, saat minta tolong difoto kepada satu bapak-bapak di sana, dia bertanya (aslinya dalam Bahasa Jepang)
"Datang dari mana?"
"Osaka"
"Bukan, maksudnya negaranya"
"Oooh, hehe, saya dari Indonesia"
"Woh, saya beberapa tahun yang lalu tinggal di Indonesia" << Diucapkan dalam bahasa Indonesia yang patah-patah. (woot!)
*selama perjalanan saya ini kejadian dua kali lho, ternyata banyak ya orang Jepang yang pernah ke Indonesia
Yak, cukup lelah juga berputar-putar di imperial palace ini. Tapi tak terasa hari sudah siang, saatnya menuju pemberhentian selanjutnya: Shibuya! Yoi, daerah yang sering muncul di komik-komik ini memang sudah bikin saya penasaran, seperti apa sih yang aslinya. Okeh, kembali ke stasiun kereta dan langsung menuju stasiun Shibuya!
Stasiun Shibuya merupakan stasiun yang sibuk di Tokyo. Mungkin karena daerah Shibuya terkenal sebagai pusat fashion dan nightlife ya. Sayang gw cuma bisa ke sini siang-siang, ngga malem. Di depan Stasiun Shibuya ada satu meeting point yang terkenal, yaitu patung Hachiko. Menurut legenda, Hachiko ini seekor anjing yang setiap hari nungguin tuannya pulan kerja di depan stasiun Shibuya. Bahkan setelah tuannya meninggal, si Hachiko ini dengan setianya (atau dengan begonya ya?) tetap menunggu di depan stasiun, menanti tuan yang tak kan pernah datang. Huhuhu, jadi sedih juga.
Satu lagi yang jadi landmark adalah Shibuya Crossing alias Simpang Shibuya! Kata orang sih ini perempatan tersibuk di dunia! Mau tau kenapa? Simak dua gambar berikut Gan!
Gambar atas: Suasana saat lampu penyebrangan merah. Tuh, Zebra crossnya aja selebar panjang bus! Dan itu bukan cuma perempatan aja, tapi perlimaan apa ya? lupa. Dan saat lampu penyeberangan hijau, serentak semua kendaraan berhenti, dan semua orang menyeberang.
Gambar bawah itu pas lampunya hijau. Iya, sudut pandangnya lain, tapi itu dari perempatan yang sama kok! :D Oh, waktu itu saya mengenali pemandangan penuh billboard raksasa itu pernah saya lihat di salah satu dorama Jepang. Huwaa.. saya di Jepang! *agak terharu*
Di Shibuya saya jalan-jalan melihat toko-toko fashion, daan toko musik! Oh my God, waktu itu mati-matian deh saya menahan diri ngga nyulik salah satu gitar listrik di sana. Hehehe. Makan siang saya lakukan di sini. Tebak makan siang saya apa? McD saja sodara-sodara, hehe. Maklum, turis kere :p
Wah, matahari mulai tenggelam, saatnya ke pemberentian selanjutnya, Harajuku!
Harajuku juga salah satu tempat hang-out terkenal buat muda-mudi Tokyo. Penasaran tempatnya seperti apa? Ternyata Harajuku itu nama sebuah jalan yang tidak terlalu besar. Mungkin kalau di Bandung seperti Jalan Cihampelas kali ya. Tapi yang mantap, di sini tidak ada mobil! Jadi jalan itu kheseus pejalan kaki. Wih, karena ini malam Tahun Baru (oh, saya belum bilang ya? hehe) banyak buanget pengunjung di sini!
Sepanjang jalan Harajuku penuh dengan toko-toko fashion dan makanan. Sepanjang perjalanan saya juga melihat satu-dua orang sedang ber-cosplay ria. Lirik-lirik, wah saya jadi tergoda untuk jajan. Mampir deh ke kios crepes. Beuh, ini mang2nya gaya banget yaa.
Yak, saya muter-muter di sini sampai sekitar pukul setengah sepuluh. Saya pun menimbang-nimbang di mana saya akan menhabiskan tahun 2008 ini. Ada dua pilihan, Kuil Meiji di dekat Harajuku atau Kuil Zojoji di dekat Menara Tokyo. Tapi soal cerita itu bersambung ke bagian selanjutnya ya! :D
*ps. ini gambarnya bikin blog saya berat ngga sih ngeloadnya?
Sunday, January 31, 2010
Saturday, January 30, 2010
Cerita Tahun Baru, di Tokyo! (bag.1)
Halo semua, tadinya hari ini saya mau menulis tentang liburan tahun baru saya kemarin. Tapi, jadi ingat, sebenarnya ada cerita tahun baru sebelumnya yang belum pernah saya tulis di sini. Terasa seperti hutang, saya tulis yang itu saja ya, hehe. Tahun baru 2010 menyusul kemudian.
Oke, jadi tahun baru yang lalu, alias tahun baru 2009, saya habiskan di Tokyo! Iya, Tokyo, yang sering hancur porak poranda karena diserang monster luar angkasa itu lho. Untung selalu ada ultraman :p
Kenapa saya bisa sampai ke Jepang, bukan karena saya tiba-tiba jadi kaya. Yang benar, saya kebetulan mendapat beasiswa pertukaran pelajar di Osaka University. Soal ini kapan-kapan saya ceritakan juga deh, nanti ceritanya melebar ke mana-mana. Pokoknya saat tahun baru saya pergi ke Tokyo aja.
Perjalanan ke Tokyo dari Osaka itu jaraknya sekitar 550 km. Ada beberapa pilihan: dengan shinkansen, pesawat, atau bis malam. Sebagai mahasiswa, tentu saja pilih bis malam yaa, hehe. Berhubung saya persiapannya mendadak, jadi hanya kebagian tiket yang mahal. Ng, sekali jalan sekitar Rp. 600-700 ribu. Tapi gapapalah, rawe-rawe rantas, malang-malang putung! hajar!
Bis malam di sini berhentinya ngga di stasiun, tapi mengambil di pinggir jalan gitu. Saya berangkat jam 11, dan sudah di lokasi sejak jam 10 malam. Di sana ada petugas dari perusahaan bus yang memakai seragam tertentu berdiri di trotoar. Kita tinggal lapor deh di sana. Wih, ternyata penuh! Ada sekitar 5 perusahaan bus yang berangkat dari daerah sana.
Oke, jadi tahun baru yang lalu, alias tahun baru 2009, saya habiskan di Tokyo! Iya, Tokyo, yang sering hancur porak poranda karena diserang monster luar angkasa itu lho. Untung selalu ada ultraman :p
Kenapa saya bisa sampai ke Jepang, bukan karena saya tiba-tiba jadi kaya. Yang benar, saya kebetulan mendapat beasiswa pertukaran pelajar di Osaka University. Soal ini kapan-kapan saya ceritakan juga deh, nanti ceritanya melebar ke mana-mana. Pokoknya saat tahun baru saya pergi ke Tokyo aja.
Perjalanan ke Tokyo dari Osaka itu jaraknya sekitar 550 km. Ada beberapa pilihan: dengan shinkansen, pesawat, atau bis malam. Sebagai mahasiswa, tentu saja pilih bis malam yaa, hehe. Berhubung saya persiapannya mendadak, jadi hanya kebagian tiket yang mahal. Ng, sekali jalan sekitar Rp. 600-700 ribu. Tapi gapapalah, rawe-rawe rantas, malang-malang putung! hajar!
Bis malam di sini berhentinya ngga di stasiun, tapi mengambil di pinggir jalan gitu. Saya berangkat jam 11, dan sudah di lokasi sejak jam 10 malam. Di sana ada petugas dari perusahaan bus yang memakai seragam tertentu berdiri di trotoar. Kita tinggal lapor deh di sana. Wih, ternyata penuh! Ada sekitar 5 perusahaan bus yang berangkat dari daerah sana.
Sunday, January 17, 2010
Soal Listrik Nih - Oleh-oleh dari Pameran Energi
Helo Frens! Duh, sebenernya gw bingung juga minggu ini mau nulis soal apaan. Yang lagi seru sih di TV soal Bank Century pleus tingkah Ruhut yang manggil Daeng ke Mr. JK dan bikin kesel orang2 Makasar, tapi gw males nulis soal gituan, hehe. Jadi, cerita soal ini aja deh.
Minggu ini gw dapet tugas dari kantor untuk jadi eksibitor di Pameran Energi yang diorganisir oleh CCF Bandung. Yang ikut pameran ada tiga, kantor gw, Total Indonesie, dan LEN. Nah, yang menarik, selain pameran, kita juga ada bedah kasus tentang energi di Indonesia. Ada beberapa hal yang bikin gw cukup berpikir. Tahukah anda sekalian (saah) bahwa tingkat elektrifikasi di negara kita yang gemah ripah loh jinawi ini baru sekitar 60% saja? Itu artinya, sekarang ini ada sekitar 100.000.000 (coba bayangin seratus juta nama orang biar kebayang banyaknya, Anton, Budi, Caca ..beuh banyak dah!) teman-teman kita yang sehari-hari hidup tanpa listrik! No listrik = no lampu di malam hari, no HP, no komputer, no internet (Gasp!), no TV.. no sinetron.. no infotainment (hm.. bagus juga :p), dan banyak lagi no no yang lain. Betul, kita bisa idup tanpa listrik, tapi pasti gw ga usah nyebutin lagi manfaat listrik buat hidup kita lah ya. Semua yang punya akses buat baca blog ini juga ngarti.
Nah, sebagai upaya memberi akses kepada mereka yang belum mampu dijangkau infrastruktur PLN (baca: PLN gak punya duit), banyak pihak memakai sumber swadaya. Misal: genset. Oh, mereka yang belum terjangkau ini belum tentu miskin lho. Di daerah Delta Mahakam, Kaltim sono misalnya. Mereka membayar solar untuk genset mereka berkisar antara 150rb - 850rb sebulan! Coba cek rekening listrik bulanan masing2, pasti kebanyakan di bawah itu deh. Lalu, untuk masyarakat yang belum mampu misalnya, pemerintah membagi-bagikan panel surya. Tahu ngga, berapa jatah untuk tiap rumah? Cukup 100 watt saja! (FYI, listrik dari panel surya itu mahal pisaan, perlu investasi awal 4$/watt). Tapi penduduk begitu lega saat pertama kali mendapat jatah listrik itu. Bahkan sampe ada yang teriak "Merdeka!!" segala lho. Duh, jadi malu gw yang kadang-kadang masih tidur dengan membiarkan komputer + stereo gw nyala. Itu sih udah jelas2 tembus 100 watt.. doh, tobat2.
Okelah, mungkin segitu dulu dr gw, dah laper, hehe. Jadi masalah listrik ini emang masih jadi PR yang besar buat kita, terutama pemerintah. Moga2 dengan terpilihnya Dahlan Iskan (check his writings here! I like this guy) sebagai dirut PLN yang baru masalah ini bisa lebih teratasi.
Minggu ini gw dapet tugas dari kantor untuk jadi eksibitor di Pameran Energi yang diorganisir oleh CCF Bandung. Yang ikut pameran ada tiga, kantor gw, Total Indonesie, dan LEN. Nah, yang menarik, selain pameran, kita juga ada bedah kasus tentang energi di Indonesia. Ada beberapa hal yang bikin gw cukup berpikir. Tahukah anda sekalian (saah) bahwa tingkat elektrifikasi di negara kita yang gemah ripah loh jinawi ini baru sekitar 60% saja? Itu artinya, sekarang ini ada sekitar 100.000.000 (coba bayangin seratus juta nama orang biar kebayang banyaknya, Anton, Budi, Caca ..beuh banyak dah!) teman-teman kita yang sehari-hari hidup tanpa listrik! No listrik = no lampu di malam hari, no HP, no komputer, no internet (Gasp!), no TV.. no sinetron.. no infotainment (hm.. bagus juga :p), dan banyak lagi no no yang lain. Betul, kita bisa idup tanpa listrik, tapi pasti gw ga usah nyebutin lagi manfaat listrik buat hidup kita lah ya. Semua yang punya akses buat baca blog ini juga ngarti.
Nah, sebagai upaya memberi akses kepada mereka yang belum mampu dijangkau infrastruktur PLN (baca: PLN gak punya duit), banyak pihak memakai sumber swadaya. Misal: genset. Oh, mereka yang belum terjangkau ini belum tentu miskin lho. Di daerah Delta Mahakam, Kaltim sono misalnya. Mereka membayar solar untuk genset mereka berkisar antara 150rb - 850rb sebulan! Coba cek rekening listrik bulanan masing2, pasti kebanyakan di bawah itu deh. Lalu, untuk masyarakat yang belum mampu misalnya, pemerintah membagi-bagikan panel surya. Tahu ngga, berapa jatah untuk tiap rumah? Cukup 100 watt saja! (FYI, listrik dari panel surya itu mahal pisaan, perlu investasi awal 4$/watt). Tapi penduduk begitu lega saat pertama kali mendapat jatah listrik itu. Bahkan sampe ada yang teriak "Merdeka!!" segala lho. Duh, jadi malu gw yang kadang-kadang masih tidur dengan membiarkan komputer + stereo gw nyala. Itu sih udah jelas2 tembus 100 watt.. doh, tobat2.
Okelah, mungkin segitu dulu dr gw, dah laper, hehe. Jadi masalah listrik ini emang masih jadi PR yang besar buat kita, terutama pemerintah. Moga2 dengan terpilihnya Dahlan Iskan (check his writings here! I like this guy) sebagai dirut PLN yang baru masalah ini bisa lebih teratasi.
Sunday, January 10, 2010
Biaya Pendidikan, Siapa yang Menanggung?
Heihei ho, pa kabar semua? Sekali-sekali saya mau nyoba nulis yang serius2 dikit ah.
Saat membeli barang, saya ini termasuk tipe orang yang percaya dengan kata-kata: "ada rupa, ada harga". Kalau barangnya bagus, ya wajar kalau mahal. Mungkin itu juga sebabnya saya jarang tertarik dengan kata diskon di toko-toko, hehe.
Terus gimana dengan pendidikan? So pasti kita semua perlu pendidikan. Bukan cuma sembarang pendidikan, tapi pendidikan yang bagus dan berkualitas. Dan jelas itu perlu biaya yang tidak sedikit. Terus, dari mana dong duitnya? Hmm.. mari kita tengok siapa aja yang kira-kira bisa kita palakin! (kapitalis mode ON)
1. Si Siswa sendiri
Ya jelas doooong lha wong yang bakal mendapat manfaat langsung dari pendidikannya si siswanya ini. Jadi harusnya dia yang bayar biayanya, betul?
2. si orang tua siswa
Hm, kenapa ya orang tua yang harus nanggung biaya pendidikan? karena cinta, jelas, tapi let's put that aside . Tapi manfaat apa yang bisa didapet orang tua kalo anaknya pinter? Well, dengan anaknya jadi orang sukses mungin orang tua bakal kecipratan juga. Mungkin hari tuanya lebih terjamin? hmm
3. Alumni
Ngapain si alumni musti ngebayarin adek kelasnya yang masih culun? Hm, kalau menurut gw, dengan semakin tinggi kualitas (dan terutama gengsi) dari almamaternya, maka tentu alumni juga merasakan manfaat. Dia akan punya nilai lebih sebagai alumni dari almamater top.
4. Negara a.k.a para pembayar pajak
Saya ngga mau bilang negara harus menjamin pendidikan rakyatnya karena UUD45 mengamanatkan blablabla. Kata saya, itu sih sama aja bilang, because your mother said so! dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, seharusnya kemakmuran suatu negara dan masyarakat juga semakin tinggi. Jadi, IMO komponen ini nih yang harus ambil porsi semakin gede.
5. Dunia Industri
Yops, sebagai user dari para tenaga kerja terdidik dan terlatih ini, seharusnya mereka juga turut andil dalam pendidikan dong! betul-betul?
Yak, menurut saya itulah sumber2 dana yang bisa kita korek2 kalau kita mau majuin pendidikan. Yang ideal, seharusnya semua pihak mengambil porsinya masing2 kali ya.. Menurut kalian gimana?
Saat membeli barang, saya ini termasuk tipe orang yang percaya dengan kata-kata: "ada rupa, ada harga". Kalau barangnya bagus, ya wajar kalau mahal. Mungkin itu juga sebabnya saya jarang tertarik dengan kata diskon di toko-toko, hehe.
Terus gimana dengan pendidikan? So pasti kita semua perlu pendidikan. Bukan cuma sembarang pendidikan, tapi pendidikan yang bagus dan berkualitas. Dan jelas itu perlu biaya yang tidak sedikit. Terus, dari mana dong duitnya? Hmm.. mari kita tengok siapa aja yang kira-kira bisa kita palakin! (kapitalis mode ON)
1. Si Siswa sendiri
Ya jelas doooong lha wong yang bakal mendapat manfaat langsung dari pendidikannya si siswanya ini. Jadi harusnya dia yang bayar biayanya, betul?
2. si orang tua siswa
Hm, kenapa ya orang tua yang harus nanggung biaya pendidikan? karena cinta, jelas, tapi let's put that aside . Tapi manfaat apa yang bisa didapet orang tua kalo anaknya pinter? Well, dengan anaknya jadi orang sukses mungin orang tua bakal kecipratan juga. Mungkin hari tuanya lebih terjamin? hmm
3. Alumni
Ngapain si alumni musti ngebayarin adek kelasnya yang masih culun? Hm, kalau menurut gw, dengan semakin tinggi kualitas (dan terutama gengsi) dari almamaternya, maka tentu alumni juga merasakan manfaat. Dia akan punya nilai lebih sebagai alumni dari almamater top.
4. Negara a.k.a para pembayar pajak
Saya ngga mau bilang negara harus menjamin pendidikan rakyatnya karena UUD45 mengamanatkan blablabla. Kata saya, itu sih sama aja bilang, because your mother said so! dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, seharusnya kemakmuran suatu negara dan masyarakat juga semakin tinggi. Jadi, IMO komponen ini nih yang harus ambil porsi semakin gede.
5. Dunia Industri
Yops, sebagai user dari para tenaga kerja terdidik dan terlatih ini, seharusnya mereka juga turut andil dalam pendidikan dong! betul-betul?
Yak, menurut saya itulah sumber2 dana yang bisa kita korek2 kalau kita mau majuin pendidikan. Yang ideal, seharusnya semua pihak mengambil porsinya masing2 kali ya.. Menurut kalian gimana?
Wednesday, January 06, 2010
Monday, January 04, 2010
tema 2010: DECISIONS!
2010, semacam sebuah resolusi
Nyambung post sebelumnya, biasanya saya bikin sebuah resolusi di tahun baru. Tapi, entahlah di tahun ini, saya merasa bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang penuh dengan pilihan dan pengambilan keputusan. Jadi, yah,, belum tahu deh rencana saya untuk tahun ini, hehehe. Jadi, buat yang kecil2 aja ya..
1. SPORT! perbaiki stamina, jogging minimal seminggu sekali! tuh udah ilang sixpacknya (FYI, I had six pack abs once! :P)
2. NABUNG! udah cukup hura2nya. Nabung sampe minimal XXXXXX lah! keknya harus mulai ngumpulin modal nikah nih, LoL! Tapi, ngga tau deh kalo kepake bisnis,,
3. SEMANGAT! bikin semua bocah2 tu heran dengan semangat lo. Now you have all the reason you need right?
4. www.beasiswa3.org > Besarkan proyek ini!
5. Ikutan DELF A1,, mungkin A2 kalo bisa..
6. Biasakan pulang teng go! hehe, bukan berarti males2an. Artinya kerja kudu lebih efektif ini, jgn ngabisin waktu buat kerjaan doang (udah dimarahin emak mulu nih, hehe)
7. Bikin kronik 2010. Jadi, liat di pojok kanan atas ada album Picasa? ntar bakal ada sub album kronik 2010, di mana gw bakal naro gambar2 milestone gw di tahun ini.
8. Ayoh2, banyak2 nulis di blog, ng.. seminggu sekali lah ya.. Nulis itu menyentuh hati dan mengasah logika, saaah, hehe
Udah deh, itu aja dulu. So friends, what does 2010 mean to you?
Oh, gambar di atas kenang2an dari perayaan tahun baru kemarin, diambil dari kamera saku saya :D
Label:
aktualisasi,
kronik_2010
lets cheer for last year
2009, What a Year!
Uwaawww.. udah 2010 aja pemirsa! Pertama saya ucapkan selamat tahun baru 2010, semoga tahun ini menjadi tahun yang baik untuk kita semua, amiiin :D.
Yak, sebelum memulai tahun ini, sesuai tradisi, mari kita tengok ke belakang, sebenernya udah ngapain aja sih saya setahun ini. Untuk awalnya mari kita tengok, apa kabar dengan resolusi 2009?
Hemm,, cukup bagus kalo saya bilang, tapi saya merasa saya kurang memberikan yang terbaik tahun ini.
Di akhir tahun, i had my moment of truth *jengjengjeng*! Tentang apa? sowwy,won't tell u guys :P. Hints: well,, i kinda break my vow.. Saya tahu bahwa ngga baik untuk tidak konsisten. Tapi saya pikir dan saya merasa saya lebih salah if i let this thing just slide as it is. And i'm glad had that moment :D (hope you are too!:) )
Dan 2009 saya tutup dengan liburan akhir tahun yang penuh pengalaman dan teman baru. Thx guys!
Uwaawww.. udah 2010 aja pemirsa! Pertama saya ucapkan selamat tahun baru 2010, semoga tahun ini menjadi tahun yang baik untuk kita semua, amiiin :D.
Yak, sebelum memulai tahun ini, sesuai tradisi, mari kita tengok ke belakang, sebenernya udah ngapain aja sih saya setahun ini. Untuk awalnya mari kita tengok, apa kabar dengan resolusi 2009?
1. Get a job! A job that offer you chance to develop in a short time. Since the job will be just temporary before you get a scholarship. done. I have been developing so much and unexpectedly the payment is quite good too, hehe.
2. Learn foreign language besides English! Japanese is a must. France, German, or Dutch is an optional. in progress.. but i scrapped the Japs,, couldn't find the time
3. Be more dicipline with your push-up and sit-up daily menu! FAILED gyahaha,,
4. Rise early! Don't be late for subuh prayer! berhasil! rise always early, but sometimes sleep too early too (doh)
5. Of course, search a scholarship! One way or another, you WILL do your master in 2010! apply early! have done my best! God, please help me..
6. Be iBT certified! already am :D
7. It's a long and steep path ahead, but maintain your passion ok! well,, it's not like i missed this one, but i can do better
Hemm,, cukup bagus kalo saya bilang, tapi saya merasa saya kurang memberikan yang terbaik tahun ini.
Di akhir tahun, i had my moment of truth *jengjengjeng*! Tentang apa? sowwy,won't tell u guys :P. Hints: well,, i kinda break my vow.. Saya tahu bahwa ngga baik untuk tidak konsisten. Tapi saya pikir dan saya merasa saya lebih salah if i let this thing just slide as it is. And i'm glad had that moment :D (hope you are too!:) )
Dan 2009 saya tutup dengan liburan akhir tahun yang penuh pengalaman dan teman baru. Thx guys!
Label:
aktualisasi
Subscribe to:
Posts (Atom)