Pemerintah berencana menaikkan harga BBM sebesar 20-30%. BBM yang mengambil porsi 30% dari biaya pokok transportasi membuat tarif angkutan umum diperkirakan naik sebesar 10%. Para pedagang yang berspekulasi mulai menaikkan harga kebutuhan pokok. Diperkirakan muncul sekitar 15 juta orang miskin baru.
Kuatkan Bangsaku Ya Allah!
2 comments:
Hmm... cukup dilematis untuk masalah BBM. Sebenarnya kenaikan harga minyak di dunia sudah memberi kita sinyal untuk memperhatikan energi.Mungkin pemerintah tidak ada opsi yang lain untuk menaikan BBM tapi yang sebenarnya yang perlu dikritik adalah prosedur penyampaian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak berhasil tahun lalu. Pemerintah menaikan BBM dikarenakan ada beberapa pos yang perlu anggaran, mungkin salah satunya adalah pendidikan. Sebenarnya masalah ini perlu kita pikirkan bersama-sama. Apalagi naiknya minyak dunia sebagai indikasi kita untuk memikirkan energi alternatif. Laju perekonomian Amerika menurun salah satu faktornya adalah Amerika masih mengandalakan energi dari bahan bakar. Negara-negara Eropa sudah berkosentrasi untuk menggunakan energi alternatif. Indonesia bagaiman???Yang bisa jawab adalah anak-anak bangsa Indonesia. Menurut saya kenaikan BBM di Indonesia sebagai sinyal agar bangsa Indonesia memikirkan penggunaan energi terbarui.
Untuk kenaikan harga yang lain mungkin menjadi dampak kenaikan BBM, alternatif yang bisa dilakukan adalah menambah lapangan perkerjaan atau adanya bantuan pemerintah untuk masyarakat yang tergolong miskin (bantuan tidak hanya uang saja).
Eh... sepertinya comment saya ini bisa dibuat blog baru ya.....Maaf....=D
hehehe, gapapa Di, bagus2,, commentnya panjaaang! :D
iya,, saya juga percaya kalau kenaikan BBM sekarang ini adalah sebuah keniscayaan. Dengan perbedaan harga minyak yang semakin melebar dengan harga pasar dunia, beban pemerintah akan semakin berat. (bisa dibayangkan, harga pertamax saat ini hampir 2x harga premium!!). Dengan subsidi, tidak mendidik masyarakat untuk lebih menghargai energi. Liat aja jalan2 makin lama makin penuh! (pasar otomotif dunia saat ini sedang lesu, cuma di Indonesia para produsen masih optimistis, aneeeh!).
Tapi saya jg masih kurang sreg sama bentuk kompensasi dalam bentuk tunai. soalnya, untuk masyarakat kelas bawah, bantuan tunai itu cenderung cuma habis buat perut aja, gak mengangkat taraf hidupnya (yah kata koran2 sih gitu). terus kalo bantuannya selesai gimana???
Yah,, cuman bisa komentar doang sih, belom bisa ngasi solusi. gimana caranya duit yang didapat itu buat buka lapangan kerja baru sebanyak2 aja..
Semoga bangsa kita jadi lebih baik
Post a Comment