Halo! Saya baru saja selesai ujian nih. 3 ujian dalam satu minggu. Hasilnya? Belum keluar sih, tapi sepertinya mengecewakan. Saatnya introspeksi. Soal banyaknya belajar, sepertinya sudah ngga kurang. Bahkan saya belajar jauh lebih keras dari semester kemarin. Tapi mungkin di situ salahnya. Mungkin seharusnya saya bikin periode tenang sebelum ujian. Terus terang saat ujian saya diserang panik, akibatnya jadi ngeblank, heuheu.
Btw, saya agak terkejut bahwa saya ngga down meskipun hasilnya ngga sesuai yang diharapkan. Emang bener kata ibu saya dulu: "Kalau udah usaha maksimal, ngga papa belum berhasil juga".
Ok, introspeksi sudah, saatnya perbaikan. Masih ada UAS! Semoga UASnya nanti bisa sesuai harapan. Amiin!
Saturday, October 29, 2011
Saturday, October 22, 2011
Early Sunday Morning
One, you’re like a dream come true
Two, just wanna be with you
Three, girl it’s plain to see
That you’re the only one for me and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I’ll start back at one
#NP @1:51 AM - Raisa Cover
Two, just wanna be with you
Three, girl it’s plain to see
That you’re the only one for me and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I’ll start back at one
#NP @1:51 AM - Raisa Cover
Monday, October 03, 2011
"Pasar kaget" Baru di Lombok
Sejak beberapa hari lalu masyarakat Lombok, khususnya Lombok Tengah mempunyai sebuah "objek wisata" baru. Hehe, jangan salah, yang saya maksud objek wisata ini adalah Bandara Internasional Lombok (BIL) yang baru dioperasikan hari Sabtu (1 Oktober) lalu. Ya, masyarakat Lombok yang sudah penasaran sejak dibangunnya BIL ini langsung menyerbu lokasi. Mereka berkumpul ingin melihat pesawat yang mendarat dan lepas landas di sana. Seperti biasa, di mana ada orang berkumpul, di sana ada orang berjualan! Akhirnya, BIL malah jadi pasar kaget, hahaha.
Banyak orang yang mengeluhkan kenapa sebuah bandara internasional bisa jadi seperti itu. Tapi kalau saya, justru saya melihat betapa manfaatnya BIL untuk warga sekitar. Sebagai "objek wisata" saja sudah menggerakkan perekonomian seperti itu. Salut dengan masyarakat sekitar yang jeli melihat peluang dan sigap untuk berjualan. Berapa banyak coba pedagang yang rejekinya bertambah di hari-hari pertama itu. Kalau terlihat norak, ya karena seperti itulah kenyataan tidak meratanya pembangunan di daerah. Banyak yang penduduknya tidak pernah melihat pesawat terbang, sehingga begitu terkesan. Dengan adanya BIL, tentu generasi mendatang masyarakat Lombok Tengah sudah tak terheran-terheran dengan pesawat jet macam Boeing 737 lagi. Jangan lupa, yang ini baru manfaat sampingan. Fungsi utamanya sebagai pembuka akses daerah tentu lebih dahsyat lagi manfaatnya.
Tentu, kemeriahan BIL ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Bisa-bisa jadi kumuh nanti, seperti pasar betulan. Rupanya petugas BIL juga sadar akan hal itu. Dua hari pertama memang dibiarkan karena memahami antusiasme masyarakat. Mulai hari ketiga persuasi mulai dilakukan. Memang masih ada kekurangan di sana sini. Pengalihan dari bandara lama ke bandara baru seharusnya tidak perlu menimbulkan kesulitan seperti yang dikabarkan. Apapun, beroperasinya BIL ini menambah daftar alasan untuk optimis pada Indonesia.
"Aiiii, to bat langan kapal nu kelep"
berita:
Bandara Internasional Lombok jadi Objek Pelesiran
Gegar Budaya di Bandara Internasional Lombok
Bandara Internasional Lombok seperti "Pasar Kaget"
Penumpang Terlantar Ajukan Protes
Dramatis, Penerbangan Perdana ke BIL
Banyak orang yang mengeluhkan kenapa sebuah bandara internasional bisa jadi seperti itu. Tapi kalau saya, justru saya melihat betapa manfaatnya BIL untuk warga sekitar. Sebagai "objek wisata" saja sudah menggerakkan perekonomian seperti itu. Salut dengan masyarakat sekitar yang jeli melihat peluang dan sigap untuk berjualan. Berapa banyak coba pedagang yang rejekinya bertambah di hari-hari pertama itu. Kalau terlihat norak, ya karena seperti itulah kenyataan tidak meratanya pembangunan di daerah. Banyak yang penduduknya tidak pernah melihat pesawat terbang, sehingga begitu terkesan. Dengan adanya BIL, tentu generasi mendatang masyarakat Lombok Tengah sudah tak terheran-terheran dengan pesawat jet macam Boeing 737 lagi. Jangan lupa, yang ini baru manfaat sampingan. Fungsi utamanya sebagai pembuka akses daerah tentu lebih dahsyat lagi manfaatnya.
Tentu, kemeriahan BIL ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Bisa-bisa jadi kumuh nanti, seperti pasar betulan. Rupanya petugas BIL juga sadar akan hal itu. Dua hari pertama memang dibiarkan karena memahami antusiasme masyarakat. Mulai hari ketiga persuasi mulai dilakukan. Memang masih ada kekurangan di sana sini. Pengalihan dari bandara lama ke bandara baru seharusnya tidak perlu menimbulkan kesulitan seperti yang dikabarkan. Apapun, beroperasinya BIL ini menambah daftar alasan untuk optimis pada Indonesia.
"Aiiii, to bat langan kapal nu kelep"
berita:
Bandara Internasional Lombok jadi Objek Pelesiran
Gegar Budaya di Bandara Internasional Lombok
Bandara Internasional Lombok seperti "Pasar Kaget"
Penumpang Terlantar Ajukan Protes
Dramatis, Penerbangan Perdana ke BIL
Subscribe to:
Posts (Atom)