Helo Frens! Duh, sebenernya gw bingung juga minggu ini mau nulis soal apaan. Yang lagi seru sih di TV soal Bank Century pleus tingkah Ruhut yang manggil Daeng ke Mr. JK dan bikin kesel orang2 Makasar, tapi gw males nulis soal gituan, hehe. Jadi, cerita soal ini aja deh.
Minggu ini gw dapet tugas dari kantor untuk jadi eksibitor di Pameran Energi yang diorganisir oleh CCF Bandung. Yang ikut pameran ada tiga, kantor gw, Total Indonesie, dan LEN. Nah, yang menarik, selain pameran, kita juga ada bedah kasus tentang energi di Indonesia. Ada beberapa hal yang bikin gw cukup berpikir. Tahukah anda sekalian (saah) bahwa tingkat elektrifikasi di negara kita yang gemah ripah loh jinawi ini baru sekitar 60% saja? Itu artinya, sekarang ini ada sekitar 100.000.000 (coba bayangin seratus juta nama orang biar kebayang banyaknya, Anton, Budi, Caca ..beuh banyak dah!) teman-teman kita yang sehari-hari hidup tanpa listrik! No listrik = no lampu di malam hari, no HP, no komputer, no internet (Gasp!), no TV.. no sinetron.. no infotainment (hm.. bagus juga :p), dan banyak lagi no no yang lain. Betul, kita bisa idup tanpa listrik, tapi pasti gw ga usah nyebutin lagi manfaat listrik buat hidup kita lah ya. Semua yang punya akses buat baca blog ini juga ngarti.
Nah, sebagai upaya memberi akses kepada mereka yang belum mampu dijangkau infrastruktur PLN (baca: PLN gak punya duit), banyak pihak memakai sumber swadaya. Misal: genset. Oh, mereka yang belum terjangkau ini belum tentu miskin lho. Di daerah Delta Mahakam, Kaltim sono misalnya. Mereka membayar solar untuk genset mereka berkisar antara 150rb - 850rb sebulan! Coba cek rekening listrik bulanan masing2, pasti kebanyakan di bawah itu deh. Lalu, untuk masyarakat yang belum mampu misalnya, pemerintah membagi-bagikan panel surya. Tahu ngga, berapa jatah untuk tiap rumah? Cukup 100 watt saja! (FYI, listrik dari panel surya itu mahal pisaan, perlu investasi awal 4$/watt). Tapi penduduk begitu lega saat pertama kali mendapat jatah listrik itu. Bahkan sampe ada yang teriak "Merdeka!!" segala lho. Duh, jadi malu gw yang kadang-kadang masih tidur dengan membiarkan komputer + stereo gw nyala. Itu sih udah jelas2 tembus 100 watt.. doh, tobat2.
Okelah, mungkin segitu dulu dr gw, dah laper, hehe. Jadi masalah listrik ini emang masih jadi PR yang besar buat kita, terutama pemerintah. Moga2 dengan terpilihnya Dahlan Iskan (check his writings here! I like this guy) sebagai dirut PLN yang baru masalah ini bisa lebih teratasi.
3 comments:
amiinn... MERDEKA!!
PLNnya ga punya duit bangun source listrik baru disini, tp org kaltim mah da kaya2, jd g mslh, pd pk genset wkwkwkwk
Hidup tanpa listrik bagaikan Kupu-kupu tanpa sayap :p
Smanagdh untuk PR-nya :)
@ Agni
Hahaha,, tp kalo ada yang lebih bagus, kenapa pilih yang lebih mahal? *HIT!*
@NaiCaNa
bener2, listrik memang sudah tak terpisahkan sekarang. Terimakasih sudah mampir! :D
Post a Comment