Haloo, wah, maafkan saya sudah lama tidak mengupdate ya, hehe. Maklum, hidup saya sedang dilanda reformasi besar-besaran nih.
Yang pertama:
Saya punya istri sekarang! Hahaha. Perkenalkan, doi blogger juga loh. Tapi tampaknya blognya juga sama-sama terbengkalai gara2 reformasi ini. hehe. Saya menikah 23 Maret 2014 lalu, di gedung Biofarma Bandung. Buat yang sudah sempat datang, terima kasih doa restunya yaa~.
Yang kedua:
Saya pindah rumah! Ya namanya juga udah punya istri, masa masih ikut orang terus. Sekarang saya mengontrak rumah di BSD City, Tangerang Selatan. Alhamdulillah dapat kontrakan yang terjangkau. Lokasinya super strategis pula. 10 menit jalan kaki dari: Pasar modern, travel ke Bandung, pusat jajanan, dann kantor istri! Cuma sama kantor saya jadinya mayan jauh sih. Sejam aja gitu naik motor. Ya gapapalah. Yang penting nyampe rumah udah ada istri yang menyambut, haghaghag.
Oke, gitu aja, moga-moga ke depan bisa rajin posting lagi.
WaruBlog.
Because all that thoughts need someplace to go..
Thursday, May 15, 2014
Monday, January 06, 2014
Karya Baru di Umur Baru
Happy birthday to me! Yeaay. Hahahah. Ga kerasa nih, udah 27 ajah. Alhamdulillah, masih di kasih umur sama yang di atas sampai hari ini.
Di tahun ini, saya pingin menghadiahi diri sendiri dengan agak beda. Hari ini saya melakukan launching blog saya: KodeKereta.com . Blog ini berisi catatan-catatan saya selama mempelajari framework pemrograman web Ruby on Rails. Fungsi utama blog ini buat catatan pribadi saya, tapi pasti bermanfaat juga buat orang lain, hehe. Sekalian silaturahmi juga sama sesama pengguna Rails.
Target saya nulis di sana 2x seminggu. Semoga kesampaian deh ya. Buat yang mau belajar programming, yok join di sana!
Di tahun ini, saya pingin menghadiahi diri sendiri dengan agak beda. Hari ini saya melakukan launching blog saya: KodeKereta.com . Blog ini berisi catatan-catatan saya selama mempelajari framework pemrograman web Ruby on Rails. Fungsi utama blog ini buat catatan pribadi saya, tapi pasti bermanfaat juga buat orang lain, hehe. Sekalian silaturahmi juga sama sesama pengguna Rails.
Target saya nulis di sana 2x seminggu. Semoga kesampaian deh ya. Buat yang mau belajar programming, yok join di sana!
Saturday, December 28, 2013
Datang ke Quora MeetUp
Sabtu kemarin, saya datang ke acara Quora Jakarta Meetup. Hah? Gak tau apa itu Quora?? ther-lha-lhu!
Quora adalah semacam forum tanya-jawab, di mana orang bisa bertanya soal apa saja, dan orang yang tertarik dan tahu jawabannya bisa menjawabnya. Pengunjung kemudian bisa upvote atau downvote jawaban yang dia inginkan. Mirip-miriplah sama Yahoo Answers.
Terus, apa bedanya Quora sama situs-situs lain. Bedanya? Kontennya. Kualitas pertanyaannya jawabannya. Komunitasnya. Contoh:
Yep, saya sendiri kurang tahu gimana awal mulanya. Yang jelas banyak nama-nama yang saya anggap keren berkeliaran di Quora ini. Dengan melihat tulisan orang-orang itu, kita bisa pelajari cara dia berpikir. Dan banyak yang bisa saya pelajari dari sana. Oh, dan tulisan di sini bukan cuma jawaban-jawabannya ya. Lebih menarik lagi adalah pertanyaan mereka. Misalnya, ini adalah orang yang ciptaannya sudah begitu banyak berjasa dalam membantu saya mengerjakan tugas kuliah. Apa sih yang pengen dia tanyakan:
Ya gitu deh soal Quora. Keren. Sayangnya masih sedikit orang Indonesia di sana. Barrier utamanya menurut saya: Bahasa Inggris. Di quora ini emang harus pakai Bahasa Inggris yang baik dan eucreuk. Makanya sing getol diajar Ngingglis nya!
Oke, back to topic. Jadi singkat cerita saya baca satu postingan yang nanya: "Siapa yang berminat datang ke Quora meetup di Jakarta?" . Yang nanya Veni, an Indonesian yang lagi kuliah di Stanford dan pernah magan di Quora. Langsung deh saya daftar. Penasaran, makhluk2 apa sih yang muncul.
Ooo boy, sungguh saya tidak kecewa. Banyak ketemu orang2 beraktivitas menarik. Misalnya, tahukah anda bahwa pewarnaan beberapa komik Marvel dan DC itu dilakukan di Jakarta? Entah kenapa kebanyakan yang datang para pegiat IT. Ada yang gawe di Google. Ada yang sedang magang di Microsoft. Segerombolan anak2 TOKI ada di sini. Mungkin karena mereka yang paling dulu menemukan Quora. Ngga semua sih. Ada juga beberapa yang berwirausaha berdagang. Yang masih mahasiswa juga ada, dll. dsb.
Yang menonjol adalah, kebanyakan orang2 ini humble bener. Misalnya temen saya yang memperkenalkan diri: "Saya seksi repot di sebuah startup kecil". Padahal dia CTO di urbanindo.com, situs properti ketiga ter-ramai di Indonesia. Yang punya usaha bilangnya "Saya buka toko", udah, sekian, hahaha. Gapapa, jadi banyak obrolan ke mana-mana.
Btw, saat pertama datang. saya bersalaman satu persatu. Gak dinyana ada yang ngeh waktu saya nyebutin nama. "Oh? Taufiq? Ruby ya?" Saya emang 1-2 bulan terakhir ikutan milis id-ruby (ruby itu bahasa pemrograman) dan ikut nimbrung nubi2. Maklum baru belajar. Tapi gak nyangka aja ada yang mengenali gitu, hahah.
Oh, lokasinya di kantor GDP Venture di daerah KS Tubun. Jadi banyak orang-orang yang berkantor di sana juga datang ke acara, walau belum tahu soal Quora XD. Ada mas2 dari Blibli.com, David dari Merah Putih Incubator, Pak On Lee dan Pak Martin dari GDP. GDP Venture ini sudah inves di beberapa perusahaan. Yang saya tahu sih Blibli dan Kaskus. Iya, kaskus yang itu.
Sepulang dari acara, saya lihat lagi daftar RSVP acaranya. Dan niat iseng saya muncul. Stalker Skill Activated! Hahahha. Wogh! Saya baru sadar, ternyata Pak Edwin yang saya tebengin mobilnya sampe keluar kompleks itu Head of Portfolio Investment at PT Bakrie & Brothers. Pak On Lee itu CTO di GDP yang pernah jadi direktur di Microsoft. Dan Pak Martin itu Martin Hartono, anak Budi Hartono, orang terkaya seIndonesia! Wogh, bener2 gak nyadar pas ketemu, abis orang2nya ramah betul (liat point humble di atas). Tapi bagus juga saya ngga nyadar, kalau nyadar kan mungkin saya ga berani minta tebengan, hahaha.
Seru juga ikut acara kumpul2 gini. Harus lebih sering kayaknya, hehe.
Quora adalah semacam forum tanya-jawab, di mana orang bisa bertanya soal apa saja, dan orang yang tertarik dan tahu jawabannya bisa menjawabnya. Pengunjung kemudian bisa upvote atau downvote jawaban yang dia inginkan. Mirip-miriplah sama Yahoo Answers.
Terus, apa bedanya Quora sama situs-situs lain. Bedanya? Kontennya. Kualitas pertanyaannya jawabannya. Komunitasnya. Contoh:
Q: Gimana sih seleb milih badan amal yang bakal dia sumbang?
WHAM! Ashton Kutcher ngasih jawaban.
Yep, saya sendiri kurang tahu gimana awal mulanya. Yang jelas banyak nama-nama yang saya anggap keren berkeliaran di Quora ini. Dengan melihat tulisan orang-orang itu, kita bisa pelajari cara dia berpikir. Dan banyak yang bisa saya pelajari dari sana. Oh, dan tulisan di sini bukan cuma jawaban-jawabannya ya. Lebih menarik lagi adalah pertanyaan mereka. Misalnya, ini adalah orang yang ciptaannya sudah begitu banyak berjasa dalam membantu saya mengerjakan tugas kuliah. Apa sih yang pengen dia tanyakan:
Ya gitu deh soal Quora. Keren. Sayangnya masih sedikit orang Indonesia di sana. Barrier utamanya menurut saya: Bahasa Inggris. Di quora ini emang harus pakai Bahasa Inggris yang baik dan eucreuk. Makanya sing getol diajar Ngingglis nya!
Oke, back to topic. Jadi singkat cerita saya baca satu postingan yang nanya: "Siapa yang berminat datang ke Quora meetup di Jakarta?" . Yang nanya Veni, an Indonesian yang lagi kuliah di Stanford dan pernah magan di Quora. Langsung deh saya daftar. Penasaran, makhluk2 apa sih yang muncul.
Ooo boy, sungguh saya tidak kecewa. Banyak ketemu orang2 beraktivitas menarik. Misalnya, tahukah anda bahwa pewarnaan beberapa komik Marvel dan DC itu dilakukan di Jakarta? Entah kenapa kebanyakan yang datang para pegiat IT. Ada yang gawe di Google. Ada yang sedang magang di Microsoft. Segerombolan anak2 TOKI ada di sini. Mungkin karena mereka yang paling dulu menemukan Quora. Ngga semua sih. Ada juga beberapa yang berwirausaha berdagang. Yang masih mahasiswa juga ada, dll. dsb.
Yang menonjol adalah, kebanyakan orang2 ini humble bener. Misalnya temen saya yang memperkenalkan diri: "Saya seksi repot di sebuah startup kecil". Padahal dia CTO di urbanindo.com, situs properti ketiga ter-ramai di Indonesia. Yang punya usaha bilangnya "Saya buka toko", udah, sekian, hahaha. Gapapa, jadi banyak obrolan ke mana-mana.
Btw, saat pertama datang. saya bersalaman satu persatu. Gak dinyana ada yang ngeh waktu saya nyebutin nama. "Oh? Taufiq? Ruby ya?" Saya emang 1-2 bulan terakhir ikutan milis id-ruby (ruby itu bahasa pemrograman) dan ikut nimbrung nubi2. Maklum baru belajar. Tapi gak nyangka aja ada yang mengenali gitu, hahah.
Oh, lokasinya di kantor GDP Venture di daerah KS Tubun. Jadi banyak orang-orang yang berkantor di sana juga datang ke acara, walau belum tahu soal Quora XD. Ada mas2 dari Blibli.com, David dari Merah Putih Incubator, Pak On Lee dan Pak Martin dari GDP. GDP Venture ini sudah inves di beberapa perusahaan. Yang saya tahu sih Blibli dan Kaskus. Iya, kaskus yang itu.
Sepulang dari acara, saya lihat lagi daftar RSVP acaranya. Dan niat iseng saya muncul. Stalker Skill Activated! Hahahha. Wogh! Saya baru sadar, ternyata Pak Edwin yang saya tebengin mobilnya sampe keluar kompleks itu Head of Portfolio Investment at PT Bakrie & Brothers. Pak On Lee itu CTO di GDP yang pernah jadi direktur di Microsoft. Dan Pak Martin itu Martin Hartono, anak Budi Hartono, orang terkaya seIndonesia! Wogh, bener2 gak nyadar pas ketemu, abis orang2nya ramah betul (liat point humble di atas). Tapi bagus juga saya ngga nyadar, kalau nyadar kan mungkin saya ga berani minta tebengan, hahaha.
Seru juga ikut acara kumpul2 gini. Harus lebih sering kayaknya, hehe.
Wednesday, December 18, 2013
Kilas balik 2013
Halo semua. Wuihh, ndak kerasa ya udah akhir 2013 aja. Sepertinya sekarang udah pas nih kalau bikin kilas balik 2013. Berhubung tahun ini saya ngga publish resolusi apa aja, mari kita lihat aja apa-apa yang berjalan baik dan yang berjalan kurang baik di tahun 2013 ini.
THE GOOD THINGS
THE GOOD THINGS
- Selesai S2, pulang ke Indonesia, yeaay!
- Dapet kerjaan! Kerjaannya masuk kriteria yang saya bayangkan tahun lalu: Di sekitar Jakarta, ngga monoton, dan gajinya cukup buat hidup berdua XD. Ini memberi jalan untuk hal baik nomor tiga
- Persiapan 2014 :p
- Did my first race! Horeee~~. Nike #BAJAKJKT 10K 2013. Mantap, panitianya sigap betull
- Belajar Rails. Setelah setengah tahun belajar django, akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke rails. Bukannya rails lebih unggul dibanding django, tapi di Indonesia saya lihat komunitas Rails lebih aktif daripada django.
- Travel quite a lot! Yogya, Jakarta,, Bogor,, mantaf
- Banyak baca, terutama website dan ebook. Satu blog yang saya rekomendasi: Mr. Money Mustache . Buku tentang persiapan pensiun dini dan gaya hidup anti konsumtif
THE NOT SO GOOD THINGS
- Kakek meninggal tahun ini. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun
- Rutin olahraga. Well, sekarang saya ikut di rumah saudara yang kurang buat lari jadi wee. Alhasil rekor lari tahun ini jauh lebih lambat dari tahun lalu yang bisa 10K / 55 menit
- Touching up with friends. Tahun ini begitu sibuk sendiri kayaknya. Mungkin harus bikin jadwal buat rutin tilpun2 kawan lama.
- Berat badan naik, berhubung sama Nomor 2 di kedua daftar di sini sih, kkkk
- Kurang banyak baca, I know saya tulis banyak baca di nomor 7, tapi utang buku buat dibaca masih banyak sih, kkkk.
- Ada rugi investasi yang buruk. Yah anggap aja ongkos belajar, supaya ga rugi lebih banyak lagi ke depannya.
Oke, harapan buat tahun depan, semoga semua rencana lancarr.. Oh, saya ada rencana proyek pribadi launch di bulan Januari. Doakan saya :D. Selamat tahun baru semua!
Sunday, December 08, 2013
Learned something new, it was a good day
Kemarin, saya mengambil racepack BajakJKT di mall FX Sudirman. Ini perlombaan pertama saya, setelah dua perlombaan sebelumnya saya gagal ikut (padahal sudah bayar T_T ). Sejak memasuki halaman FX tidak perlu khawatir salah lokasi, karena logo BajakJKT sudah terpampang besar-besar.
Orang-orang itu sedang apa sih? Well setelah mengamati orang2 itu saya mendapatkan pelajaran pertama hari itu: Bila anda memajang daftar nama peserta dengan menarik, maka orang-orang akan berkumpul dan sibuk mencari namanya sendiri. Ini saya sebut JebakanNarsis#1. Yah, walaupun tahu, toh saya terjebak juga :p
Masuk ke dalam, ternyata gak perlu susah mencari lokasi pengambilannya, karena dia bertempat di lantai satu yang langsung terlihat dari pintu masuk. Ada petugas yang memeriksa kelengkapan sebelum orang memasuki antrian. Bagus, jadi orang tidak perlu capek-capek mengantri dan ternyata kelengkapannya kurang. Kan dongkol. Tempat antriannya juga disiapkan rapi, sayang saya tidak ambil fotonya. Kebetulan saya datang saat sepi sih, tapi ini jauh lebih baik dari perkiraan saya, mengingat pendaftaran online sebelumnya ribet dan lama. Well done panitia!
Setelah pengambilan racepack, saya ditawari untuk melakukan footscan. Dengan mengambil data tekanan jejak kaki kita saat berjalan dan melangkah, mereka bisa merekomendasikan sepatu lari apa yang cocok. Sepatu Nike tentunya, kan ini eventnya Nike. Untuk scan ini tidak dikenakan biaya, cukup mengisi kuesioner saja. Berhubung haratis, saya ikutan saja, hehe.
Ternyata untuk bisa footscan harus antri cukup lama. Saya harus menunggu sekitar 20 menit, itupun sudah terbantu banyaknya orang yang tidak jadi scan sebelum saya. Tapi gapapalah, namanya juga akhir pekan. Nyantei kaya makan gulei men! Dan inilah hasil footscan saya:
Punten gambarnya jelek. Jadi, apa yang bisa anda simpulkan dari hasil footscan saya? Well, kalau menurut mas-mas Nikenya sih dari hasil scan saya bisa disimpulkan kalau saya ini ngga cocok kerja di air #eh. Ngga ding, dibilangnya telapak kaki saya normal, tapi sudut kaki saya saat berdiri dan berjalan buruk sekali. Terlalu mengarah ke luar. Ini mengakibatkan lari saya tidak efekti. Wait, seingat saya saya sudah berjalan dan berdiri selama lebih dari dua puluh tahun! Jadi si mas ini berani-beraninya bilang bahwa saya sudah salah selama ini??? (Klik untuk efek suara). Hence pelajaran kedua dan terpenting hari itu: Just because you have been doing it for a long time, doesn't mean you are doing it right! Punten Inglisnya, susah ngebahasaIndonesiain, hehe. Untuk sepatunya saya disarankan memakai sepatu yang termasuk kategori Neutral Ride, apapun artinya itu. Berhubung di dekat situ ada toko Nike, saya masuk untuk tanya-tanya. Ternyata harganya berkisar 1,2 sampai 2,2 juta rupiah sajaa. Yah, kapan-kapan deh, cocok di kaki tapi gak cocok di dompet nih.
Oh, tak disangka saya ketemu dua orang teman kuliah di sini. Satu ambil racepack juga, satu lagi sedang ikut BUMN fair, acara yang bikin banyak orang ambil cuti dari kantornya, hakhakhak. Hari itu kebetulan juga sedang ada JKT48 theater. Saya lihat 4 orang om2 Jepang yang kedengarannya bersemangat sekali mau nonton. Cukup lucu juga kalo nguping omongan mereka pakai bahasa Jepang saya yang sudah usang ini. Jadi inget waktu main ke akiba, hakhakhak.
Setelah makan dan ngobrol2 dengan si teman. Saatnya pulang. Normalnya, saya akan naik Transjakarta dari Senayan ke Slipi, kemudian sambung Patas 34 dari BlokM yang lewat Karawaci. Tapi ini jam 7 di malam minggu. Halte bus Gelora Bung Karno penuh sesakkkk. Bus yang menuju Kota pun selalu penuh. Belum lagi nanti harus ganti koridor dan menunggu bus lagi. Di sinilah pelajaran ketiga saya praktikan:
To Reach the Top 5%, You Must Simply Kick the Ass of the Other 95% . Intinya, kamu harus rela melakukan apa yang kebanyakan orang tidak mau lakukan. Saya mau pulang dengan nyaman, jadi harus gimana nih? Akhirnya saya jalan dari GBK ke halte sebelumnya, yaitu Bunderan Senayan. Di sini halte tidak sepenuh di GBK. Kemudian saya naik Transjakarta ke arah blok M. Dari blok M, baru saya naik P34. Memang agak lebih lama, tapi yang penting saya dapat duduk nyaman sepanjang perjalanan.
Orang-orang itu sedang apa sih? Well setelah mengamati orang2 itu saya mendapatkan pelajaran pertama hari itu: Bila anda memajang daftar nama peserta dengan menarik, maka orang-orang akan berkumpul dan sibuk mencari namanya sendiri. Ini saya sebut JebakanNarsis#1. Yah, walaupun tahu, toh saya terjebak juga :p
Masuk ke dalam, ternyata gak perlu susah mencari lokasi pengambilannya, karena dia bertempat di lantai satu yang langsung terlihat dari pintu masuk. Ada petugas yang memeriksa kelengkapan sebelum orang memasuki antrian. Bagus, jadi orang tidak perlu capek-capek mengantri dan ternyata kelengkapannya kurang. Kan dongkol. Tempat antriannya juga disiapkan rapi, sayang saya tidak ambil fotonya. Kebetulan saya datang saat sepi sih, tapi ini jauh lebih baik dari perkiraan saya, mengingat pendaftaran online sebelumnya ribet dan lama. Well done panitia!
Setelah pengambilan racepack, saya ditawari untuk melakukan footscan. Dengan mengambil data tekanan jejak kaki kita saat berjalan dan melangkah, mereka bisa merekomendasikan sepatu lari apa yang cocok. Sepatu Nike tentunya, kan ini eventnya Nike. Untuk scan ini tidak dikenakan biaya, cukup mengisi kuesioner saja. Berhubung haratis, saya ikutan saja, hehe.
Ternyata untuk bisa footscan harus antri cukup lama. Saya harus menunggu sekitar 20 menit, itupun sudah terbantu banyaknya orang yang tidak jadi scan sebelum saya. Tapi gapapalah, namanya juga akhir pekan. Nyantei kaya makan gulei men! Dan inilah hasil footscan saya:
Punten gambarnya jelek. Jadi, apa yang bisa anda simpulkan dari hasil footscan saya? Well, kalau menurut mas-mas Nikenya sih dari hasil scan saya bisa disimpulkan kalau saya ini ngga cocok kerja di air #eh. Ngga ding, dibilangnya telapak kaki saya normal, tapi sudut kaki saya saat berdiri dan berjalan buruk sekali. Terlalu mengarah ke luar. Ini mengakibatkan lari saya tidak efekti. Wait, seingat saya saya sudah berjalan dan berdiri selama lebih dari dua puluh tahun! Jadi si mas ini berani-beraninya bilang bahwa saya sudah salah selama ini??? (Klik untuk efek suara). Hence pelajaran kedua dan terpenting hari itu: Just because you have been doing it for a long time, doesn't mean you are doing it right! Punten Inglisnya, susah ngebahasaIndonesiain, hehe. Untuk sepatunya saya disarankan memakai sepatu yang termasuk kategori Neutral Ride, apapun artinya itu. Berhubung di dekat situ ada toko Nike, saya masuk untuk tanya-tanya. Ternyata harganya berkisar 1,2 sampai 2,2 juta rupiah sajaa. Yah, kapan-kapan deh, cocok di kaki tapi gak cocok di dompet nih.
Oh, tak disangka saya ketemu dua orang teman kuliah di sini. Satu ambil racepack juga, satu lagi sedang ikut BUMN fair, acara yang bikin banyak orang ambil cuti dari kantornya, hakhakhak. Hari itu kebetulan juga sedang ada JKT48 theater. Saya lihat 4 orang om2 Jepang yang kedengarannya bersemangat sekali mau nonton. Cukup lucu juga kalo nguping omongan mereka pakai bahasa Jepang saya yang sudah usang ini. Jadi inget waktu main ke akiba, hakhakhak.
Setelah makan dan ngobrol2 dengan si teman. Saatnya pulang. Normalnya, saya akan naik Transjakarta dari Senayan ke Slipi, kemudian sambung Patas 34 dari BlokM yang lewat Karawaci. Tapi ini jam 7 di malam minggu. Halte bus Gelora Bung Karno penuh sesakkkk. Bus yang menuju Kota pun selalu penuh. Belum lagi nanti harus ganti koridor dan menunggu bus lagi. Di sinilah pelajaran ketiga saya praktikan:
To Reach the Top 5%, You Must Simply Kick the Ass of the Other 95% . Intinya, kamu harus rela melakukan apa yang kebanyakan orang tidak mau lakukan. Saya mau pulang dengan nyaman, jadi harus gimana nih? Akhirnya saya jalan dari GBK ke halte sebelumnya, yaitu Bunderan Senayan. Di sini halte tidak sepenuh di GBK. Kemudian saya naik Transjakarta ke arah blok M. Dari blok M, baru saya naik P34. Memang agak lebih lama, tapi yang penting saya dapat duduk nyaman sepanjang perjalanan.
Subscribe to:
Posts (Atom)